Minggu, 26 Agustus 2012

STUDI KASUS (Determinan Proximal dan Distal)


Ama, adalah seorang anak yang berusia 3 tahun, sedang bermain bersama kedua adiknya  diluar rumahnya di suatu kota kecil daerah pemukiman. Sementara mengejar kakaknya ia menginjak paku. Ibunya mencuci  luka dan membalutnya. Selama seminggu, luka tersebut tidak sembuh.,  Lukanya tetap merah dan parah dan melebar sampai kaki. Ama mulai mengeluh bahwa dia merasa sakit dipangkal paha, dia menjadi lemah dan demam. Ama dibawa ke rumah sakit ketika ibunya tidak bisa mengendalikan demam dan dia meninggal beberapa hari kemudian
.

Menyimak dari kasus diatas, beberapa asumsi yang pertama muncul adalah mungkin saja anak itu pada saat berlari tidak menggunakan alas kaki, pemuiman tempat bermain kurang sehat, kurangnya pengawasan dari orang tua serta perilaku pengobatan yang dilakukan. Oleh karena itu bisa diberikan tanggapan mengenai determinan proximal dan distalnya.

Determinan Proximal
 Determinan proximal adalah penyebab secara langsung yang mempengaruhi status kesehatan. Dari kasus di atas yang merupakan penyebab langsung dari kasus diatas adalah paku. Anak kecil yang bernama Ama menginjak paku yang merupakan awal malapetaka sehingga pada akhirnya mengakibatkan nyawanya tidak terselamatkan setelah beberapa hari kemudian.

Determinan Distal
Determinan distal adalah penyebab secara tidak langsung yang mempengaruhi status kesehatan. Kasus yang terjadi diatas memberikan gambaran bahwa ada beberapa penyebab tidak langsung terjadinya gangguan kesehatan atau bahkan mengakibatkan kematian yaitu:
 1.        Pemukiman yang tidak sehat
Adanya paku yang merupakan sumber penyebab menandakan bahwa pemukiman tersebut kurang sehat.
2.        Tetanus
Luka pada anak tersebut bisa saja terjadi infeksi yang disebabkan oleh neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme). Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dalam hal ini adalah paku.
3.        Perilaku Pengobatan
Proses penetralisir luka tidak begitu bersih sehingga memungkinkan masih adanya bakteri Clostridum tetani, atau racun pada luka belum mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA